Rabu, 02 Mei 2012

Puisi Terindah dari Nama Terindah #31harimenulis

    Halooo :D, namaku Kurnia Hapsari dan saat ini aku berada di semester 2 Jurusan Ilmu Komunikasi UGM Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Hari ini merupakan hari keduaku dalam mengikuti sebuah lomba "31 Hari Menulis". Saat ini, detik ini, aku sedang mencoba untuk bertahan tetap menulis agar tidak .... *coba tebak*. Berusaha memutar otak untuk menulis, tapi hasilnya nihil dan masih nggak ada ide. Alhasil aku akan menuliskan sebuah puisi terindah dari nama terindah yang pernah kubuat ketika zaman SMA dulu. Puisi yang kubuat ketika duduk di kelas 3 SMA bukan karena sedang jatuh cinta atau apa, tapi puisi untuk tugas bahasa Indonesia --" . Yap, tugas bahasa Indonesia.. Cerita sedikit tapi kayaknya banyak, jadi waktu itu guruku menyuruh untuk membuat puisi yang awal hurufnya berasal dari nama kami. Karena emang pada dasarnya aku nggak pinter bikin puisi, plus sedang tidak ada bahan dan merasa kurang kerjaan, aku menuliskannya sesuai keadaanku saat itu secara apa adanya. Ternyataaaa puisi yang kubuat setengah hati itu mau nggak mau harus dibacain di depan kelas. Dengan berat hati dan mengurangi rasa malu maka puisi itu berusaha kubaca semaksimal mungkin seperti orang membaca puisi pada umumnya. Untungnya, puisi terindah dari nama terindah itu dapat membuat teman - teman dan guruku senang mendengarnya dari kalimat awal sampai akhir. Bukan senang tepatnya, tapi tertawa bahagia yang saking bahagianya lebih terlihat seperti tertawa yang penuh dengan olokan dan hujatan -__- . Ya, setidaknya saat itu teman - teman dan guruku cukup merasa terhibur dan itu cukup membuatku merasa malu bangga :)))

Inilah kira - kira puisi terindahku saat itu ....

           Ku Tak Tahu
Ku tak tahu harus menulis apa ...
Untuk tugas bahasa Indonesia ini
Raut wajah yang membiru karena kebingunganku
Namun apa daya ku tak tahu
Inilah jalan hidupku ...
Aku tak tahu harus berbuat apa

Haah .. entah apa yang akan kulakukan selanjutnya
Aku hanya ingin seperti air mengalir
Perlahan tetapi pasti
Seperti samudra yang mengalir dengan tenang dan damai
Angin bertiup menerpaku ...
Rasanya cukup sekian ...
Inilah puisi terindahku




Indah bukan? Setidaknya ..
Anggap saja begitu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar