Sabtu, 12 Maret 2011

Possibility


Saat sudah dibuang
kertas dan garis lenyap


Setelah didaur ulang
garis tetap lenyap


Tapi kertas?
Masih ada
dalam bentuk lain


Saat kutemukan kertas itu ..
lagi
Akan kutaruh dia sejajar
dengan pensil warnaku

Would Never Forget Only Remember

Oke, aku sedang dalam tahap membuang kertas dan garis itu secara perlahan.




tapi ...

Kini aku paham
Mungkin karena egoku
Tak sengaja kukatakan
'sesal'
Seharusnya tidak


karena ...

Tak sepenuhnya aku menyesal
Atau mungkin
Sepenuhnya aku tak menyesal
Justru aku bersyukur
telah membuat garis itu
yang setidaknya telah ..
menginspirasiku


Saat tanganku bergerak menggariskan
Sebenarnya sudah digariskan
untuk tidak disesali
dan bukanlah suatu ..
kesalahan


Dan tentu saja
aku tidak akan lupa
akan garis itu , :D

Kamis, 03 Maret 2011

Throw It Away Into The Deepest Trash

Dan akhirnya , kertasku , segaris - garisnya ketumpahan tinta! Oh My God!! Nggak bisa ngomong apa apa, speechless. -__- . Shock?! Gelo?! pastinya!  oh sh*t ! d**n ! fl*sh ! (kok malah flash?,haha abaikan) . Mungkin itu kata - kata yang bakal keluar dari kebanyakan orang , aku pun gitu. Tapi karena aku wanita muslimah , *cieeee* , cukup katakan "Astagfirullahal'adzim" , hahaha , sok sabar banget ye. Seharusnya sih gitu. Tapi aku geregetannya minta ampun. "Hiiiih gemes!!" .

Atau mungkin malah ada yang nangis kayak anak kecil. Tapi isin lah wes gedi moso nangis. Yaa tapi wajar juga lah , gelo juga kan. Kalo hal itu bikin lega ya silakan aja nangis sampe lega dulu. Tapi ingat! nangis nggak bisa nyelesein masalah. Setelah lega nangis , jangan lupa untuk selesaikan masalah ! Kalo anak kecil sih enak , nangis mewek gara gara geregetan , tinggal minta beliin lolipop , balon , es krim , atau apa ajalah buat peleganya dia, dan  setelah itu foilaa .. lupa deh kalo gambarnya habis ketumpahan tinta. Habis itu dia bisa bangkit dan melakukan aktivitas - aktivitas lain yang lebih menyenangkan. Yaa namanya juga anak kecil.

Tapi aku bukan anak kecil! Yaaa , oke aku nggak nangis. Tapi gambarnya anak kecil sama orang gede kan beda. Kalo seaku setidaknya garisnya udah lebih terstruktur lah. Apalagi yang namanya hasil karya , rasanya eman - emaaan banget. Tapi  gimana lagi, udah terlanjur rusak, udah nggak bisa diakalin lagi. Ah nggak mau kalah ah, masa kalah sama anak kecil? Anak kecil aja bisa langsung bangkit. Apalagi aku.

Hmm, tapi setidaknya , aku terbantu dengan kertasku yang ketumpahan tinta. Daripada aku bingung garisnya bagus tapi ngganjel, mau tak hapus juga bingung , mau ditebelin juga bingung, mending ketumpahan tinta dah ! Hahaha , nggak tanggung - tanggung. Dipikir - pikir mahalan penghapus ya daripada kertas? Apalagi penghapus bo*i (nyombong dikit). Mending beli kertas baru deh daripada pake penghapusku cuma buat sesuatu yang nggak penting.  Eman - eman penghapusku deh , apalagi kalo masih baru, masih kotak dan masih plastikan. Mending disimpen aja deh buat cadangan kalo kapan - kapan butuh. Oh atau mungkin dijual aja ke orang yang lebih membutuhkan. Daripada stuck disitu situ aja membingungkan  garis yang sebenernya nggak penting banget. Mending mikir kuliah deh.

Dan setelah dipikir - pikir lagi, sebelum kertasku itu ketumpahan tinta, aku baru nyadar emang ada yang nggak beres, nggak ada gunanya buat nglanjutin garis itu. Apalagi  buat DITEBELIN! males ah.

Entah kenapa aku jadi nyesel, knapa dulu sempet - sempetnya aku bikin garis itu, di sela - sela waktuku. Entahlah, tanganku bergerak dengan sendirinya.


Dan sekarang yang harus aku lakukan untuk kertas itu? Dipajang? I said no no no. Ih ogah banget deh. Udah jelek ok , udah fatal ketumpahan tinta. Wes to pokoke wes uweleeek banget. Daripada kalo dipajang, trus diliat malah geregetan dan mangkel dewe , trus keingetan pernah berhasil bikin garis yang bagus tapi menjengkelkan itu , mending buat bungkus kacang !
Eh , jangan juga deng , tintanya kalo beracun gimana? Wah aku malah membahayakan orang lain dong.
Ahaaa!! DIBUANG aja. Udah nggak penting kan? Kan jadinya nggak bakal pernah keingetan garis sial itu. Hmm , tapi kan katanya sekarang kertas semakin limit. Masa buang - buang kertas? Iya juga sih ya , tapi udah nggak berguna sih. Dibuang aja deh jauh - jauh , ke sedalem - dalemnya tempat sampah, sampe nggak keliatan mata , kalo bisa disobek - sobek dulu, trus dibungkus koran, dimasukkin ke plastik (lebay abiiss) dan biarkan berkumpul sama sampah - sampah yang lain. Trus kalo udah dibuang , biar orang lain yang lebih ahli aja yang mendaur ulang kertas itu. Setidaknya kalo udah didaur ulang, kan udah berubah bentuk tu, aku nggak bakal pernah lagi liat pola garis menyebalkan itu.

Dan selanjutnya?  
Beli kertas baru doooong. Kalo bisa yang lebih mahal dan berkualitas , hahaha. Beli yang banyak sekalian. Bikin garis baru? Siapa takuuuuut .. :D. Pake pensil yang lebih bermutu sekalian deh. Bikin garis yang bagus sekalian. Lebih ati - ati pastinya. Bikin yang banyak sekalian di kertas kertas yang udah dibeli. Bikin sebagus - bagusnya. Dikasih warna - warna juga bisa, pake crayon atau pensil warna gitu. Dan paling nggak , di antara garis - garis itu bakal ada 1 garis yang paling bagus dan bisa aku tebelin. I hope so , :D 
 
Makasih untuk garis pertama yang berhasil aku buat , setidaknya walau udah aku buang, (maaf yaa .. jangan nyesel udah tak buang) bisa menginspirasiku untuk lebih berhati - hati dalam membuat garis baru dan semoga lebih bagus dari sebelumnya.