Selasa, 08 Mei 2012

Jodoh itu Nggak Kemana #31harimenulis

Catatan: cerita ini adalah kisah nyata namun sedikit dicampur dengan fiktif belaka

     Tadi siang, temenku kehilangan salah satu barang berharganya. Sebut saja namanya Pakuningjati dan panggil saja dia "Ning". Jadi rencananya aku sama teman - teman termasuk si Ning ini berencana buat karaokean. Oya, tambahan si Ning ini satu kosan sama aku. Waktu si Ning turun dari kamarnya, dia bawa - bawa kamera SLR sambil diangkat tinggi - tinggi dengan dagu terangkat, wajahnya seperti berbicara "kamera guweh gaul loooh, eloh eloh mau nggak guweh foto?" <<maaf,ini fiktif belaka. Intinya dia ke bawah buat motret - motret. Kira - kira begitulah..

Tiba - tiba, si Ning berteriak "Kyaaaa, TIDAAAAK". Sontak, kita ikut khawatir dan tanya "Kenapa Ning?". "Penutup lensa kameraku hilaang". "Makanya nggak usah diangkat - angkat, ilang kan". "Yah gimana dong, gimana dong". Habis itu kita langsung nyari - nyari di sekitar, TKP utama yang diperkirakan itu di kamarku, tapi masih juga nggak ada. Trus, untuk sementara masalah ini sempet kita lupakan karena kita mau karaokean. Si Ning cuma bilang padaku (sebut saja Cantik), "Tik, ntar kalo ketemu di kamarmu kasih tau yaa"
...

Pulang karaoke, semuanya beraktivitas sendiri - sendiri. Si Ning pergi ke suatu tempat. Aku sendiri habis makan sama temen kos, balik kurang lebih jam setengah 9 dengan keadaan mager (males gerak) dan ngantuk. Kurang lebih jam 9an, waktu aku udah di kos, si Ning tiba - tiba mengetuk kamarku sambil manggil manggil "Cantik, cantiiiiik". Aku mengucek mata dengan anggun dan berkata "iyaaah, apaaah?". "Chargerku ketinggalan di sini ya?". "Oh iyaa, nih". Trus hal lain yang udah nggak kepikiran dan aku lupakan itu tiba - tiba ditanyain lagi sama si Ning, "Oiya, lensa kameraku ada nggak cantik?". *baru inget lagi malah aku*. Terus kita nyari - nyari gitu di beberapa tempat di kamarku. Aku nyari sambil lalu sih, cuma kasian juga, tutup lensa kayak gitu aja juga udah mahal. Sambil nyari, dengan nada sedih dan airmata yang menggenang di pelupuk mata, dia cerita kalo sebelumnya udah pernah ilang, masa iya mau ilang terus, terus mau beli lagi. Mendengarnya ..... aku tambah merasa kasian, tapi masih agak sambil nyari nggak niat gitu *jahat*. Pikirku ntar kalo liat deh tak kasiinnya. 

Aku tanya dia, katanya yakin keluar kamar tutup lensa juga dibawa keluar dari kamar, terus dimasukkin ke tasnya, cuma tasnya ternyata nggak ketutup. Nyari di depan - depan kamarku pun nggak ketemu. Cukup lama di kamarku, semua sudah menyerah, bahkan semut merah yang berbaris di dinding pun lelah menatap kami. Akhirnya , si Ning pamit buat balik ke kamarnya. Kami berjalan ke pintu kamarku, aku berdiri di depan pintu untuk say goodbye, si Ning berjarak beberapa jengkal dari aku, dia menitip pesan "Kalo di kamarmu ada kasih tau yaa Caan". Aku dengan nada lemah lembut dan malas - malasan karena mengantuk cuma jawab "Iyaaa .." dan aku cuma membatin "Iyaaa, kalo aku liat tak kasih tau, kalo lho :P". Baru aja si Ning melangkahkan beberapa kaki meninggalkan kamarku, ternyata ini belum akhir dari cerita ..

Waktu aku hampir masuk ke kamarku, masih di depan pintu kepalaku tertunduk melihat ke bawah secara sekilas sekilas sama sambil lalu. Dengan tertunduk dan mata menatap 45 centi ke sudut, di bawah kursi depan kamarku, di pojokan tepatnya di atas sepatu sandalku kayak ada yang aneh gitu.. Sepatu sandalku warnanya item, tapi kayak ada yang janggal warna item juga bentuknya bulet. Aku angkat barang itu, dan ternyataaa.. di situ lah tutup lensa si Ning yang kita cari selama ini bersembunyi. Aku langsung teriak "INIIIII NING". Padahal itu aku bener - bener lagi nggak niat nyari, eeh ketemu gitu aja. Dari siaaang, sampe malem, sampe udah nggak kepikiran lagi, malah baru ketemu. Si Ning langsung teriak bahagia "KYAA KYAA, Makasih banget Cantiiiiik!!". *berpelukan* *cipika cipiki*


NB: nggak tau kenapa kadang kalo kita nyari - nyari barang tertentu malah nggak ketemu ketemu, di saat nggak nyari dan mungkin udah nggak kepikiran lagi kita justru nemuin di tempat yang tidak terduga. Mungkin artinya, yang namanya jodoh itu emang nggak kemana ... 

_sekian_

2 komentar:

  1. "cerita ini adalah kisah nyata namun sedikit dicampur dengan fiktif belaka". yang disebut fiktif di postingan ini pasti kalimat >> "cantik..cantiiiiik"

    *plastik mana plastik? perut saya mual hahahahahaha piss nyak :p

    BalasHapus
  2. Hoakakakak, asyem ya Leeek, Cantik itu bagian kisah nyatanya :D

    BalasHapus